Senin, Oktober 26, 2009

Ulasan Pasar edisi 21 Oktober 2009
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Pasar merespon positif pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono yang sekaligus mengukuhkan ekspektasi pelaku pasar terhadap perbaikan ekonomi yang ditopang dengan prioritas pembangunan infrastruktur dan energi. Rupiah bergerak menguat ke level Rp9.300/US$ memicu aksi beli investor asing di Bursa Efek Indonesia.

Namun, indeks BISNIS-27 bergerak melemah ke level 228,35 atau turun 0,68% dari posisi penutupan awal pekan ini oleh faktor sell on news penyusunan komposisi kabinet sejak Jumat pekan kemarin. Di sisi lain, ancaman inflasi semakin meningkat karena faktor penguatan harga minyak yang menyentuh level US$80 per barel, meskipun rupiah melanjutkan apresiasi terhadap dolar AS.

Saham-saham pertambangan, energi, dan perbankan mengalami koreksi oleh faktor kenaikan harga minyak dan juga profit taking. Aksi beli selektif mewarnai pergerakan saham Astra Internasional (ASII) yang memang telah mengalami koreksi dalam sepekan kemarin karena faktor overbought yang membawa saham ASII ke level Rp34.000/US$ atau tertinggi dalam tahun ini. Selain saham ASII, saham Semen Gresik Tbk (SMGR) juga bergerak menguat tipis 0,72%.

Indeks regional ditutup menguat, seperti indeks Hang Seng yang naik 0,83% dan indeks Nikkei-225 yang menguat 0,98%. Saham perbankan seperti Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) dan Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) bergerak menguat dipicu oleh harga saham yang relative masih murah serta komposisi dana pihak ketiga yang berlebih dan siap untuk dikucurkan melalui kredit konsumsi di akhir tahun.

Seusai pelantikan Presiden Selasa kemarin dan pengumuman kabinet Rabu besok, diperkirakan pasar akan bergerak positif dengan sentiment utama apresiasi rupiah, namun pergerakan harga minyak tetap menjadi perhatian utama untuk berinvestasi.

Tidak ada komentar: