Kamis, Juni 26, 2008

Profit taking saham Telkom dan Astra Agro tekan indeks

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Bursa saham kemarin ditutup terkoreksi 24,02 poin (-1%) ke level 2.341,36 tertekan aksi profit taking saham Telekomunikasi Indonesia dan Astra Agro Lestari. Menjelang akhir pekan di bulan Juni ini, pelaku pasar cenderung untuk berkonsolidasi dan melakukan short-term trading terhadap portofolio saham mereka menghadapi koreksi lanjutan dari pengumuman inflasi Juni yang akan diumumkan pekan depan.

Investor juga mencermati pergerakan bursa Dow Jones yang terkoreksi akibat melemahnya Consumer Confidence Index AS ke level 50,4 untuk bulan Juni, dari posisi bulan Mei yang sebesar 58,1. Selain itu, rapat dewan Gubernur AS yang akan menentukan tingkat suku bunga The Fed pada hari kemarin mendorong pelaku bursa untuk mengamankan likuiditas mereka mengantisipasi kenaikan The Fed akibat tekanan inflasi AS yang tentunya akan ikut mempengaruhi tingkat BI rate. Bila BI rate dinaikkan, bursa akan semakin tertekan terutama oleh saham-saham perbankan dan semen. Saham Semen Gresik ditutup turun Rp100 (-2,44%) dan saham Bank Mandiri ditutup turun Rp25(-0,93%).

Setelah naik 5,4% menjelang RUPS Telekomunikasi Indonesia (TLKM) pada 20 Juni yang lalu, saham TLKM kembali menekan bursa dengan koreksi oleh aksi profit taking pelaku pasar sebesar Rp200 (-2,6%) ke level Rp7.500. Pelaku pasar cenderung merealisasikan capital gain yang didapat dalam sepekan lalu disebabkan melemahnya daya beli masyarakat dalam negeri yang membuat pelaku pasar tidak menaruh ekspektasi tinggi terhadap kinerja emiten telekomunikasi pada tahun ini. Selain itu, persaingan tarif di antara operator juga akan semakin memberatkan EBITDA perusahaan. Saham Indosat (ISAT) juga ditutup turun Rp100 (-1,59%) ke level Rp6.200 setelah sehari sebelumnya mencetak capital gain Rp300 dari sentimen positif kemungkinan dilakukannya tender offer oleh Qatar Telecom terhadap seluruh saham publik ISAT.

Saham perkebunan kelapa sawit seperti Astra Agro Lestari (AALI) dan London Sumatera (LSIP) ditutup turun masing-masing Rp1.850 (-6,2%) dan Rp400 (-3,8%). Koreksi saham CPO dipengaruhi oleh langkah pemerintah untuk meningkatkan pajak ekspor CPO yang bertujuan mengamankan kebutuhan domestik.

Tidak ada komentar: