Jumat, Juni 13, 2008

Ulasan Pasar 12 Juni 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Bursa saham melanjutkan rebound pada penutupan kemarin dengan kenaikan 34,22 poin (1,4%) ke level 2.409,01. Saham pertambangan seperti PTBA, BUMI, dan TINS bergerak menopang indeks. Aksi beli investor asing terhadap saham BUMI yang sehari sebelumnya terkoreksi Rp400 sejak senin, berhasil membawa BUMI kembali berada posisi penutupan tertingginya sejak 19 Mei.

Investor masih menaruh harapan besar pada saham BUMI. Hal ini terlihat dari pergerakan BUMI yang sangat singkat dalam tiga hari perdagangan. Pada rabu, BUMI ditutup terkoreksi Rp400 sejak senin dan pada penutupan kamis kemarin saham BUMI bergerak naik Rp500 (6,2%) ke level Rp8.550. Rencana Bumi Resources untuk menaikkan harga jual rata-rata batu bara tahun ini sebesar 10% ke level $77per ton memberikan sentimen positif bagi kenaikan harga BUMI. Harga minyak yang bergerak naik ke level $136,38 (3,9%) ikut memberikan sentimen positif bagi saham batu bara sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak. Sentimen tersebut mendogkrak harga saham PTBA sebesar Rp200 (1,4%) ke level Rp15.000.

Harga saham TINS bergerk naik Rp550 (1,6%) seiring rencana PT Timah Tbk untuk membagikan 50% laba bersih tahun 2007 sebagai dividen dan juga rencana stock split TINS sebesar 1:10.

IHSG juga tertopang oleh pergerakan saham UNTR yang kemarin tercatat naik Rp650 (5,5%) setelah perusahaan merencanakan right issue untuk menambah dana untuk keperluan akuisisi atau membeli dua perusahaan tambang batu bara dan pembiayaan modal kerja anak perusahaan.

Saham Indika Energy pada perdagangan hari keduanya kemarin kembali mencatat gain setelah pasar mendapat sentimen positif dari proses negosiasi kredit antara unit usaha patungan Indika yaitu Cirebon Electric Power dengan lima bank asing senilai Rp5,09 triliun untuk pendanaan proyek PLTU Cirebon seiring dengan telah ditandatanganinya perjanjian pembelian listrik dengan PT PLN pada Agustus 2007 lalu.

IHSG tertekan oleh koreksi saham TLKM kemarin yang turun Rp200 (2,58%) ke level Rp7.550. Di posisi ini, indikator RSI untuk saham TLKM sebesar 30 dan telah berada pada kondisi oversold. Seiring rencana RUPS TLKM pada 20 Juni dan rencana buyback saham TLKM, diharapkan saham TLKM akan terdongkrak memasuki perdagangan pekan depan.

Tidak ada komentar: