Kamis, Juni 05, 2008

Ulasan Pasar 4 Juni 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham melanjutkan tren bearish hingga penutupan rabu kemarin ke level 2.362,58 turun 41,23 poin (1,72%) masih tertekan oleh aksi jual investor asing yang mengkhawatirkan nilai asset rupiah mereka. Sentimen negatif laju inflasi Mei 10,38% (yoy) dan peluang kenaikan lanjutan laju inflasi di bulan Juni ini memberikan tekanan pada pergerakan IHSG kemarin. Investor asing mencatat net sell sebesar Rp84 miliar.

Saham unggulan seperti BUMI menjadi salah satu saham yang tertekan oleh aksi jualn investor asing sejak awal pekan ini. Saham BUMI kemarin ditutup turun Rp300 (3,97%) dari penutupan sehari sebelumnya. Secara teknikal, saham BUMI berusaha membentuk double top dengan terlebih dulu menyempurnakan bearish flag dan menuju posisi beli di level Rp6.500. kemarin BUMI ditutup pada posisi Rp7.250 dan masih membentuk signal jual seiring line MA(5) di bawah line MA(10) bergerak naik memotong line MA(10). Indikator MACD juga masih memberikan signal jual karena bergerak semakin menurun di areal negatif.

IHSG juga tertekan oleh koreksi saham TLKM yang masih tertekan oleh sentimen negatif melemahnya daya beli masyarakat yang berpotensi menekan pengeluaran telekomunikasi mereka dan menggerus pendapatan usaha Telkom. Secara teknikal, indikator MACD masih berada di areal negatif dan belum memberikan rekomendasi beli pada pelaku pasar. Hingga penutupan kemarin, TLKM masih bergerak di sepanjang lowerband Bollinger yang berpotensi akan bearish sampai menjelang digelarnya RUPS di akhir Juni ini serta rencana buyback saham TLKM. TLKM kemarin ditutup turun Rp100 (1,26%).

Rencana Bank Indonesia yang kemungkinan besar akan menaikkan BI rate 25-50bps memaksa pelaku pasar untuk melepas kepemilikannya di saham perbankan. Saham BBRI turun Rp250 (4,2%), BBCA turun Rp50 (1,83%).

Tidak ada komentar: