Kamis, Juni 12, 2008

Ulasan Pasar 11 Juni 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham gabungan bergerak naik tipis 0,97 poin (0,04%) ke level 2.374,78 tertopang oleh kenaikan teknikal harga saham sektor perbankan yang telah menyentuh level overbought sejak pengumuman inflasi dan kenaikan BI rate awal bulan ini. Indeks sektor perbankan kemarin ditutup naik 0,8% tertopang oleh saham Bank Mandiri dan Bank BRI. Di sisi lain, sektor pertambangan tercatat turun 0,6% tertekan oleh koreksi teknikal saham Bumi Resources yang melemah Rp100 (1,23%).

Saham BUMI bergerak turun secara teknikal setelah mencapai posisi puncak double bottom nya pada perdagangan selasa Rp8.750 dan ditutup pada hari yang sama di level Rp8.150. Harga penutupan senin, saham BUMI ditutup pada posisi Rp8.450 sesuai dengan harga tertinggi yang pernah dicapai pada 19 Mei. Sejak perdagangan selasa, BUMI bergerak ke masa konsolidasi untuk membentuk bearish flag menunggu sentimen positif dari perusahaan seperti realisasi rencana buyback saham BUMI sebanyak 3%. Harga minyak yang terkoreksi turun pada perdagangan kemarin juga memberikan tekanan pada harga BUMI. Harga minyak di NYMEX turun 4% ke level $132,97 sejak akhir pekan lalu yang mencapai level $138,54. Aksi profit taking investor asing juga berperan dalam menekan saham BUMI kemarin. Wacana pengenaan pajak ekspor batu bara untuk mengamankan kebutuhan domestik terutama PLN ikut memberikan sentimen negatif bagi harga saham BUMI kemarin, meskipun di sisi lain beredar kabar Bumi Resources menaikkan penawarannya atas saham Herald Resources sebesar 9% atau menjadi A$2,8 per lembar saham.

IHSG bergerak naik bersama dengan saham BBRI dan BMRI yang masing-masing naik Rp50 (0,98%) dan Rp Rp100 (3,7%) seiring kedua saham tersebut telah masuk ke dalam masa beli bagi pelaku pasar. Indikator RSI saham BBRI pada 10 Juni di level 30 dan BMRI di level 37 yang mengindikasikan kondisi jenuh jual.

IHSG juga tertopang sektor industri dasar dengan kenaikan harga saham SMCB yang naik Rp60 (5,7%) setelah perusahaan diketahui menaikkan harga jual semen sebesar 12% sejak akhir Mei lalu.

Tidak ada komentar: