Kamis, Juli 17, 2008

Ulasan Pasar 16 Juli 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Bursa saham bergerak rebound terdongkrak oleh transaksi perdana saham Adaro Energy (ADRO) dengan mencatat pembelian bersih tertinggi oleh investor asing sebesar 236,7 juta lembar. Saham Adaro Energy ditutup naik Rp630 (57%) ke posisi Rp1.730. Investor asing berperan besar dalam mendongkrak IHSG kemarin dengan mencatat total nilai transaksi bersih sebesar Rp 574,27 miliar. IHSG ditutup naik tipis 3,27 poin (2,7%) ke level 2.218,13.

Masuknya investor asing ke bursa dipengaruhi oleh nilai rupiah yang terus menguat terhadap dolar AS di kisaran Rp9.150/US$ dan ancaman krisis likuiditas yang menghantui perusahaan keuangan di AS membuat pemodal asing mengarahkan dana mereka ke bursa yang memiliki fundamental bagus untuk saham komoditas seperti batu bara dan kelapa sawit untuk jangka panjang seiring fluktuasi harga minyak dunia serta tidak langsung terkena dampak krisis likuiditas akibat suprime mortgage di AS.

Pada penutupan kemarin, saham Astra Agro Lestari ditutup turun Rp450 (-1,75%) ke level Rp25.300 akibat sentimen negatif data dari kantor bea dan cukai China menyatakan impor CPO China pada bulan Juni lalu turun ke level 300.000 ton dari level sebelumnya di bulan Mei yang sebesar 498.478 ton. Ancaman terhadap penjualan Astra Agra Lestari juga mempengaruhi saham Astra Internasional (AALI) sebagai induk Astra Agro Lestari. Harga saham ASII ditutup turun Rp400 (-2,03%). Astra Agro Lestari menyumbang 22% dari laba bersih Astra Internasional tahun 2007.

Saham Bank BCA (BBCA) ditutup naik Rp25 (0,95%), investor asing mencatat net buy untuk BBCA sebesar 12,3 juta lembar. Bank BCA memimpin kredit sindikasi kepada PT Elnusa Tbk yang sebesar US$95juta atau Rp870 miliar dengan porsi Bank BCA sebesar 41% diikuti oleh Bank Internasional Indonesia (BNII) sebesar 18%. Saham BNII ditutup tidak berubah pada posisi Rp480.

Saham Bumi Resources (BUMI) ditutup turun akibat profit taking pelaku pasar setelah sehari sebelumnya mencatat kenaikan signifikan sebesar Rp250 akibat sentimen positif keberhasilan Bumi Resources dalam meraih kendali di Herald Resources. Saham BUMI segera bergerak turun Rp100 (-1,45%) ke level Rp6.800 karena kembali tertekan oleh sentimen negatif harga batu bara di Newcastle Port yang turun ke level $187,7 per ton akhir pekan lalu setelah bergerak bullish selama empat pekan sebelumnya dari level $158,53 ke level $194,79 per ton di awal bulan ini. Selain itu, harga minyak yang kembali terkoreksi ke level di bawah $140 per barel tepatnya $138,58 per barel semakin menambah ekspektasi negatif jangka pendek untuk saham BUMI Resources sebagai emiten bahan bakar alternatif minyak.

Saham Gudang Garam (GGRM) ditutup turun Rp350 (-5,6%) ke level Rp5.900 karena kemarin (16/7) adalah tanggal ex-dividend untuk saham GGRM. Saham United Tractors (UNTR) ditutup turun Rp700 (-6,3%) seiring rencana perusahaan yang akan melepas saham senilai US$300 juta yang berpotensi mengurangi porsi kepemilikan pemegang saham sebelumnya. Rencana tersebut juga mempengaruhi saham Astra Internasional mengingat Astra Internasional memiliki porsi kepemilikan saham sebesar 58,45% dan sisanya dimiliki oleh publik sebesar 41,55% per 31 Desember 2007.

Tidak ada komentar: