Selasa, Juli 29, 2008

Ulasan Pasar 28 Juli 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit


Bursa saham bergerak rebound di awal perdagangan pekan terakhir Juli ini dengan mencetak gain sebesar 30,33 poin (1,4%) dari level penutupan IHSG akhir pekan lalu. IHSG kemarin ditutup di level 2.275,68 ditopang oleh kenaikan harga saham pertambangan, perbankan, dan telekomunikasi yang telah berada di level harga oversold pada akhir pekan kemarin. Selain itu, harga minyak dunia yang tetap berkisar di level $124 per barel memberikan sentimen positif pada bursa terhadap laju inflasi dalam negeri.

Saham Bumi Resources (BUMI) ditutup naik Rp400(6,72%) ke level Rp6.350. Secara teknikal, indikator RSI (Relative Strenght Index) berada di posisi 40,61 atau masih berada dalam area oversold sejak awal Juli. Selain itu, indikator MACD semakin melemah di areal negatif yang memberikan sinyal beli untuk saham BUMI.

Faktor teknikal juga mendongkrak saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) kemarin dengan kenaikan sebesar Rp250 (3,23%) ke level Rp8.000. Indikator Bollinger menunjukkan pergerakan harga TLKM berada di sekital upperline yang memberikan sinyal bullish untuk saham Telekomunikasi Indonesia. Begitu juga dengan saham perbankan seperti saham Bank BNI (BBNI) dan Bank BCA (BBCA) yang bergerak di sekitar upperline Bollinger. Harga saham BBNI kemarin ditutup naik Rp60 (4,41%) dan saham BBCA ditutup naik Rp25 (0,85%). Harga minyak dunia yang belum beranjak naik melewati $125 sejak akhir pekan kemarin memberikan sentimen positif membaiknya laju inflasi di bulan September. Pelaku bursa pun mengekspektasikan level BI rate yang tetap di posisi 8,75% hingga akhir tahun. Daya beli masyarakat dan permintaan kredit konsumsi dari perbankan diharapkan akan membaik di semester kedua tahun ini.

Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) bergerak naik Rp250 (2,1%) ke level Rp12.000 per lembar saham seiring rencana Perusahaan Gas Negara untuk melepas saham pemerintah sebanyak 254 juta saham. Secara teknis, saham PGAS berpotensi bullish seiring indikator RSI yang masih dalam area oversold dalam sebulan terakhir.

Tidak ada komentar: