Selasa, Juli 08, 2008

Ulasan Pasar 7 Juli 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Bursa saham kembali terkoreksi pada penutupan kemarin tertekan oleh aksi cut-loss investor yang panik merespon koreksi menjalang akhir pekan kemarin. IHSG ditutup turun 10,93 poin (-0,5%) ke level 2.303,82.

Pelaku pasar segera memangkas portofolio mereka dan merealisasikan gain menghadapi kondisi bursa yang tidak pasti oleh krisis listrik dalam negeri yang memaksa pelaku usaha untuk melakukan penghematan termasuk didalamnya pengurangan jam kerja industri yang akan difinalisasi dengan dikeluarkan SKB Menteri yang mengatur jam kerja industri. Selain itu, kekisruhan di PLTU Cilacap karena terhambatnya pasokan batu bara ke PLN karena masalah finansial memberikan sentimen negatif bagi kesanggupan domestik untuk membeli batu bara, sedangkan di sisi lain, pemerintah memberikan batasan ekspor kepada pengusaha batu bara. Kondisi ini sangat tidak sejalan dengan harga batu bara di pasaran internasional yang terus bergerak naik karena kenaikan harga minyak dunia. Harga batu bara di Newcastle Port telah mencapai $194,79 per ton atau naik 22,9% dalam sebulan terakhir.

Tekanan terhadap pasar batu bara dalam negeri tersebut mendorong pelaku pasar merealisasikan gain atas saham Bumi Resource (BUMI) yang sempat naik Rp350 pada akhir pekan lalu setelah terkoreksi cukup dalam pada penutupan sehari sebelumnya sebesar Rp1.150 ke level Rp7.150 pada penutupan kamis. Harga saham BUMI kembali terkoreksi Rp100 ke level Rp7.400 pada penutupan senin kemarin.

Di tengah kondisi bursa yang tidak menentu, harga CPO di bursa Malaysia yang bergerak turun 2,4% ke level 3,542 Ringgit memberikan sentimen negatif jangka pendek ke saham-saham emiten CPO Bursa Efek Indonesia seperti Astra Agro Lestari (AALI) dan London Sumatera (LSIP). Saham AALI ditutup turun Rp500 (-1,8%) ke level Rp27.500 dan LSIP turun Rp100 (-1%) ke level Rp9.750.

Namun, bursa juga diwarnai oleh perkembangan positif saham otomotif Astra Internasional (ASII) yang bergerak naik tipis Rp50 (0,26%) ke level Rp19.350 setelah melemah sejak awal pekan ini dari posisi Rp19.500 pada 2 Juli. Naiknya saham ASII ditopang oleh data penjualan PT Toyota Astra Motor untuk semester I/2008 ini yang mencatat kenaikan 42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, data Gaikindo juga mencatat penjualan mobil pada bulan Juni naik menjadi 53.700 unit dari posisi bulan sebelumnya di level 50.698 yang disebabkan tingginya permintaan sebagai antisipasi konsumen atas kenaikan harga karena kenaikan BBM.

Tidak ada komentar: