Rabu, Juli 23, 2008

Ulasan Pasar 22 Juli 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Bursa saham melanjutkan reboundnya pada perdagangan kemarin dengan kenaikan IHSG sebesar 17,69 poin (0,8%) ke level 2.212, 75. Teknikal rebound saham pertambangan batu bara dan telekomunikasi mewarnai pergerakan IHSG kemarin.

Saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) bergerak naik Rp550 (7,8%) ke posisi Rp7.650. Kenaikan harga saham TLKM ini dipengaruhi oleh faktor harga TLKM yang telah oversold selama sebulan terakhir. Indikator MACD di penutupan perdagangan awal pekan ini semakin melemah di areal negatif menuju areal positif dan pergerakan tersebut berhasil diwujudkan pada posisi penutupan kemarin yang memasuki areal positif. Indikator Bollinger mendekati upperline yang memberikan sinyal bullish untuk saham TLKM pada perdagangan kemarin. Faktor aksi korporasi Telekomunikasi Indonesia ikut menjadi pendongkrak saham TLKM kemarin. PT Telekomunikasi Indonesia segera mengantongi dana sebesar Rp9,3 triliun pada 27 Juli mendatang dari pinjaman sindikasi perbankan untuk membangun 6.000 base tranceiver station (BTS) yang akan dipakai Telkomsel dan Telkom.

Bursa masih merespon sentimen kenaikan harga minyak yang naik tipis 1,7% ke level $131 per barel dengan kembali mengkoleksi saham Bumi Resources (BUMI) dan PT Tambang Batu bara Bukit Asam (PTBA). Saham BUMI naik tipis Rp50 (0,79%) ke posisi Rp6.350 dan saham PTBA naik Rp450 (3,46%) ke posisi Rp13.450 per lembar saham.

Dari sektor perbankan, koreksi teknikal dialami oleh saham Bank BRI (BBRI) dan saham Bank Danamon (BDMN) yang terkoreksi akibat profit taking pelaku pasar setelah bergerak rebound dalam empat hari terakhir. Rupiah yang melemah terhadap dolar AS sejak akhir pekan kemarin dan harga minyak yang kembali bergerak naik ikut memberikan sentimen negatif dan mendorong pelaku pasar untuk merealisasikan gain saham BBRI dan BDMN. Rupiah melemah 18 poin ke level Rp9.153/US$ sejak akhir pekan kemarin. Rupiah yang bergerak melemah terhadap dolar AS akan menambah beban bunga dalam valuta asing. Saham BBRI turun Rp150 (-2,52%) dan saham BDMn turun Rp100 (-1,96%)

Dari sektor perkebunan, saham Bisi Internasional (BISI) naik Rp125 (2,9%) ke level Rp4.425. Laba bersih Bisi Internasional tercatat naik 327% di semester I/2008 ke posisi Rp205,8 miliar dari posisi Rp48,1 miliar di semester I/2007. Laba bersih per saham (EPS) naik menjadi Rp69 dari posisi Rp18 di semester I/2007.

Tidak ada komentar: