Jumat, Juli 04, 2008

Ulasan Pasar 3 Juli 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Bursa saham turun 91,86 poin (-3,9%) ke level 2.286,61 terkoreksi oleh saham pertambangan batu bara dan CPO setelah harga batu bara untuk pengiriman ke Amsterdam, Rotterdam, atau Antwerp anjlok sebesar 12,6% ke posisi $190 per metrik ton untuk pengiriman tahun 2009. Selain itu, IHSG juga tertekan oleh saham perbankan dan manufaktur karena kenaikan BI rate sebesar 25bps kemarin.

Koreksi saham batu bara disebabkan kekhawatiran pelaku pasar komoditas atas pecahnya bubble kenaikan harga minyak dunia di tahun 2009 yang mulai terindikasi dari banyaknya demonstrasi menentang kenaikan harga minyak dunia di Eropa dan konversi penggunaan minyak dengan bioetanol yang menggunakan jagung, harga jagung di Chicago Board of Trade naik 0,9% ke level US$7,585 per bushel. Emiten CPO dalam negeri juga terkena imbas dari ekspektasi turunnya harga minyak dunia tahun depan yang akan mengurangi permintaan terhadap bahan bakar alternatif minyak lainnya seperti CPO. Saham Astra Agro Lestari (AALI) turun sebesar Rp1.050 (-3,56%) dan saham London Sumatera (LSIP) turun Rp300 (-2,94%). Harga saham Bumi Resources (BUMI) turun Rp1.150 (14%) ke level Rp7.150 dan saham PT Tambang Batu bara Bukit Asam turun Rp1.200 (7,3%).

Harga saham perbankan dan otomotif ikut menekan IHSG pada perdagangan kemarin setelah bank Indonesia mengumumkan kenaikan BI rate sebesar 25bps ke level 8,75% diiringi oleh ekspektasi kenaikan laju inflasi dalam dua bulan mendatang menjelang datangnya bulan puasa (bulan September) dan lebaran serta sentimen negatif kenaikan harga minyak untuk pengiriman Agustus 2008 yang menyentuh level $145 per barel. Kenaikan harga minyak tersebut akan memberatkan pemerintah dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS mengingat Indonesia masih mengimpor sepertiga kebutuhan minyak dalam negeri. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS tentu akan meningkatkan laju inflasi yang disebabkan naiknya biaya impor. Saham-saham perbankan seperti Bank Mandiri turun Rp100 (3,67%), dan saham Bank BBRI turun Rp100 (1,82%). Harga saham otomotif seperti Astra Internasional juga terkoreksi Rp200 (1,03%).

Selain oleh koreksi harga saham perbankan dan otomotif, saham emiten semen juga ikut menekan IHSG karena ekspektasi meningkatnya biaya produksi seiring kenaikan harga minyak dan kenaikan BI rate yang memberatkan biaya kredit perbankan untuk keperluan ekspansi emiten. Selain itu, kenaikan BI rate juga akan memperlemah permintaan kredit masyarakat untuk kepemilikan properti. Saham Indocement Tunggal Perkasa (INTP) turun Rp200 (-3,7%) dan saham Semen Gresik turun Rp100 (2,45%).

Harga minyak dunia yang menyentuh level $145 per barel juga memberikan sentimen negatif pada bursa regional yang pada akhirnya menambah kepanikan pelaku pasar dalam negeri. Indeks Hangseng turun -2,13%, indeks KLSE turun –1,8%, indeks STI turun –0,89%, dan indeks Nikkei-225 turun –0,16%.

Tidak ada komentar: