Selasa, Juli 22, 2008

Emiten pertambangan dongkrak indeks

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham gabungan rebound terimbas oleh kenaikan harga saham batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Selain itu, harga minyak yang naik 1,6% ke level $130,96 per barel ikut memberikan sentimen positif bagi kenaikan harga saham batu bara dan CPO. IHSG ditutup naik 22,78 (3,43%) ke level 2.195,07. Indeks regional seperti Hangseng naik 3,01%, dan Strait Times naik 2,51%.

Pelaku bursa kembali mengkoleksi saham-saham pertambangan dan perkebunan kelapa sawit yang telah terkoreksi tajam sepekan kemarin, saham Bumi Resources (BUMI) terkoreksi 11,3%, saham PT Tambang Batu bara Bukit Asam (PTBA) terkoreksi 15,6%, dan bahkan saham Astra Agro Lestari (AALI) terkoreksi sebesar 21,4% serta London Sumatera (LSIP) turun 18%.

Di perdagangan awal pekan ini, saham BUMI mencatat kenaikan 6,8% ke level Rp6.300 dan saham PTBA naik 5,69% ke level Rp13.000. Saham AALI naik 3,76% ke level Rp22.100 dan saham LSIP naik 6,85% ke level Rp7.800. Saham Adaro Energy naik 2,4% ke posisi Rp1.680 per lembar saham.

Saham Internasional Nickel (INCO) bergerak naik 3,1% ke level Rp4.125. Secara teknikal, indeks RSI saham INCO telah berada pada posisi 19 atau oversold di akhir pekan kemarin setelah selama sepekan penuh terkoreksi 26%. Harga minyak yang kembali naik tipis 1,6% berpotensi ikut meningkatkan harga nikel di bursa London. Di akhir pekan kemarin harga nikel di London Metal Exchange turun 1,81% ke level $20.308 per ton setelah sehari sebelumnya naik 1,82%.

Dari sektor perbankan, saham Bank BRI (BBRI) naik 4,39% ke level Rp5.950, saham Bank Danamon (BDMN) naik 3,03% ke level Rp5.100, dan saham Bank Mandiri naik 2,78% ke level Rp2.775. Kenaikan harga saham Bank Danamon dipengaruhi oleh kinerja Bank tersebut selama semester I/2008 yang mencatat kenaikan laba bersih sebesar 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya ke posisi Rp1,16 triliun dari posisi Rp1,02 triliun. Posisi Loan to Deposit Ratio/LDR naik ke level 91,7% dibandingkan dengan semester I/2007 yang sebesar 75,52%. Meningkatnya kinerja Bank Danamon tersebut terjadi di tengah daya beli masyarakat yang melemah oleh kenaikan harga BBM dalam semester I tahun ini dan pelaku bursa mengharapkan emiten bank lainnya juga akan mencatat kinerja yang sama dengan Bank Danamon untuk semester I/2008 ini.

Tidak ada komentar: