Kamis, Juli 10, 2008

Ulasan Pasar 9 Juli 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham gabungan bergerak naik tipis 0,3% atau 7,05 poin terdongkrak oleh saham-saham yang sensitif terhadap inflasi setelah harga minyak dunia di New York turun -3,8% ke level $136 per barel. Sentimen turunnya harga minyak tersebut segera disambut dengan aksi beli saham-saham telekomunikasi, perbankan, semen dan otomotif. IHSG ditutup naik ke level 2.286,03

Harga saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) naik Rp100 (1,37%) ke level Rp7.400, saham Indosat (ISAT) naik Rp200 (3,12%) ke level Rp6.600. Saham Indocement Tunggal Perkasa (INTP) naik Rp300 (5,5%) ke level Rp5.800 dan saham Holcim Indonesia (SMCB) naik Rp70 (6,3%) ke level Rp1.190. Harga saham ISAT juga ditopang berita adanya pesaing untuk Qatar Telecom dalam mengakuisisi sisa saham ISAT di publik yang memberikan persepsi positif masih bergairahnya industri telekomunikasi di dalam negeri di tengah persaingan tarif yang makin ketat saat ini. Harga saham perbankan seperti Bank Mandiri ditutup naik Rp75 (2,8%) ke level Rp2.775 dan saham Bank BRI ditutup naik Rp250 (4,7%) ke level Rp5.600.

Harga saham otomotif Astra Intersional (ASII) ditutup naik Rp700 (3,6%) ke level Rp20.200. Selain karena turunnya harga minyak dunia, saham Astra Internasional terdongkrak oleh data penjualan sepeda motor honda sebanyak 1.405.669 unit pada semester I/2008 atau lebih tinggi 52,2% dari periode yang sama tahun lalu

Harga minyak yang turun tajam sebesar –3,8% dalam sehari perdagangan juga memperkuat prediksi akan pecahnya bubble pergerakan harga minyak dunia dalam waktu dekat yang tentunya akan berbanding lurus dengan harga komoditas bahan bakar alternatif minyak seperti batu bara. Saham Bumi Resources ditutup turun Rp200 (-2,7%) ke level Rp7.200 dan saham Indo Tambangraya Megah turun Rp1.500 (-4,7%) ke level Rp30.500.

Perdagangan di bursa efek indonesia juga dipengaruhi oleh pergerakan bursa regional Asia Pasifik yang mencatat kenaikan indeks rata-rata 1,2% setelah sehari sebelumnya terpukul oleh kekhawatiran masih rentannya pasar kredit suprime mortgage AS. Indeks Hangseng naik 2,76%, STI naik 1,07%, dan Nikkei naik 0,15%

Tidak ada komentar: