Kamis, Juli 03, 2008

Ulasan Pasar 2 Juli 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham gabungan kemarin ditutup terkoreksi tipis oleh tekanan aksi jual pelaku pasar atas saham batu bara Bumi Resources (BUMI) dan PT Tambang Batu bara Bukit Asam (PTBA). Di sisi lain, IHSG mendapat sentimen positif dari kenaikan harga saham perbankan yang bergerak agresif oleh level inflasi Juni.

Bursa menyambut baik posisi laju inflasi Juni yang sebesar 11,03% (yoy) atau lebih rendah dari hasil survey bloomberg yang memberikan posisi 12,6% (yoy). Dengan posisi laju inflasi sebesar itu, pelaku pasar berekspektasi level BI rate akan dapat ditahan oleh Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur pekan ini. Namun, jika dinaikkan akan berada dalam kisaran 25bps dan tidak akan bergerak naik secara tajam. Ekspektasi tersebut memberikan sinyal positif bagi kinerja perbankan di kahir tahun 2008 ini, di samping kondisi oversold saham perbankan sejak akhir Mei lalu. Saham Bank BRI bergerak naik Rp200 (3,77%), saham Bank Mandiri naik Rp75 (2,83%), dan saham Bank Danamon naik Rp100 (2,06%).

Di tengah aksi beli saham perbankan, bursa tertekan oleh koreksi harga saham Bumi Resources (BUMI) dan PT Tambang Batu bara Bukit Asam (PTBA) oleh rencana IPO (initial public offering) PT Bayan Resources yang memberikan altenatif baru bagi bursa untuk saham emiten batu bara. PT Bayan Resources berencana akan menggelar IPO dalam bulan ini dengan target meraih dana sebesar Rp6,4 triliun. Di sisi lain, harga saham BUMI bergerak steady rata-rata di level Rp8.300 dalam 12 hari perdagangan terakhir dengan capital gain sebesar 2,44%, sulit untuk menembus level Rp8.550, level tertinggi yang telah dibentuk sejak 12 Juni. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi investor jangka pendek karena gain BUMI yang cenderung melemah di tengah tren naiknya harga batu bara di pasaran internasional. Bila dibandingkan pada periode pekan pertama dan kedua Juni, saham BUMI mencetak capital gain sebesar 14%. Kemarin, saham BUMI ditutup pada level Rp8.300. Investor juga merealisasikan gain harga saham PTBA yang sebesar 7,3% dalam dua hari perdagangan sejak awal pekan ini yang bergerak naik karena keputusan perusahaan untuk menaikkan harga jual batu bara sebesar 13% ke pembangkit listrik di Propinsi Banten. Saham PTBA kemarin ditutup pada level Rp16.450.

Tekanan atas IHSG juga datang dari saham Energi Mega Persada (ENRG) oleh rumor yang menghinggapi bursa terkait rencana perusahaan untuk membayar hutang dengan mengeluarkan saham baru di harga Rp850 atau lebih rendah Rp140 dari harga penutupan senin yang berada di level Rp990 per lembar saham.

Di sisi lain, IHSG terdongkrak oleh sentimen positif tarif baru per detik Telkomsel, anak usaha seluler PT Telekomunikasi Indonesia, yang baru diterbitkan awal Juli ini. Harga saham TLKM ditutup naik Rp100 (1,3%) ke level Rp7.650.

Tidak ada komentar: