Selasa, Juli 15, 2008

Ulasan Pasar 14 Juli 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit


Bursa saham kembali terkoreksi di penutupan perdagangan awal pekan ini sebesar 17,31 poin (-0,76%) ditutup pada level 2.259,54. Hasil survey indeks kepercayaan konsumen Bank Indonesia, koreksi harga CPO di bursa Malaysia, data penjualan mobil pasar domestik untuk bulan Juni, dan pergerakan indeks regional merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perdagangan bursa kemarin.

Indeks kepercayaan konsumen untuk bulan Juni turun ke level 79,1 dari level 82,4 di bulan Mei karena kenaikan harga pangan dan BBM. Pelaku pasar mencermati koreksi ini sebagai sinyal belum pulihnya daya beli masyarakat setelah kenaikan BBM Mei lalu dan mendorong mereka untuk tetap wait and see dan melakukan selective buying mengandalkan perkembangan fundamental emiten.

Harga komoditas CPO kembali bergerak melemah sebesar -1,6% ke level 3,519 Ringgit di bursa Malaysia sebagai akibat naiknya pasokan CPO di Malaysia dan Indonesia. Harga minyak dunia yang turun ke level $143,79 per barel dari posisi $147,27 pada 11 Juli juga memberikan sentimen negatif bagi harga CPO. Koreksi tersebut memberikan sentimen negatif harga saham Astra Agro Lestari (AALI) yang tertekan Rp750 (-2,8%) ke level Rp26.350 dan saham London Sumatera Indonesia yang turun Rp200 (-2,3%) ke level Rp8.700.

IHSG juga tertekan oleh saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang terkoreksi Rp350 (-4,6%) ke level Rp7.350 setelah investor melepas saham TLKM pada perdagangan kemarin karena bertepatan dengan batas ex-dividend 14 Juli. Tanggal 11 Juli merupakan batas akhir investor mendapatkan hak dividen atas kepemilikannya pada saham TLKM.

Bursa tergerak naik oleh kenaikan harga saham Astra Internasional yang ditutup naik Rp350 (1,8%) ke level Rp20.250 setelah bursa mendapat sentimen positif dari perkembangan penjualan PT Toyota Astra Motor di pasar domestik untuk bulan Juni yang tercatat naik 39% ke posisi 54.631 unit.

Wacana kebijakan pengenaan pajak ekspor batu bara dan kebijakan domestic market obligation/DMO untuk memprioritaskan kebutuhan batu bara dalam negeri memberikan dampak pada aksi jual saham emiten batu bara PT Tambang batu bara bukit asam (PTBA) yang akhirnya ditutup turun Rp350 (-2,4%) ke level Rp14.250. di samping itu, harga batu bara di Newscastle Port juga terkoreksi ke level $188 per ton dari tren bullish selama empat pekan berturut-turun dengan kenaikan 22,9% dari level $158,53 di pekan pertama Juni menjadi $194,79 di pekan pertama Juli dan turun ke level $188 di pekan kedua Juli. Saham Bumi Resources (BUMI) ditutup tidak berubah pada level Rp6.650.

Indeks regional Asia pasifik yang melemah rata-rata -1% ikut mempengaruhi perdagangan di bursa efek Indonesia. Indeks Thailand (SET) turun –1,81%, indeks Bombay (BSE) turun –1,29%, indeks STI turun –0,78%, indeks Hangseng turun –0,77%, dan indeks Nikkei-225 turun –0,23%.

Tidak ada komentar: